Organ Pernapasan Pada Manusia
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia
paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu
lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat
rambut-rambut pendek dan halus.
·
Selaput lendir dan
rambut-rambut halus
ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan
kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali
adanya bau
·
konka yang mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk
Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan
nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Udara bebas tidak hanya mengandung
oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2),
belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya
oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ
pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang
sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari
menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung
bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan
mengalir ke tenggorokan.
2. Tenggorokan (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings)
pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings)
pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan
epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke
dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan
pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
·
Fungsi
utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
·
dan
juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan
ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang
kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada
(torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.
·
Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus.
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
- Lapisan
paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang
cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal
ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
- Lapisan
terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk
saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong
oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan
mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan
kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru,
cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa
gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru
(alveolus).
4. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh
tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan
trakea, didepan lariofaring.
·
Salah satu
tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian
pangkal laring.
·
Bagian dalam
dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan
faring dengan trakea.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri
dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan
getaran-getaran suara pada laring.
·
Fungsi
utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya
udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan
yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal
tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup
pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok
terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.
5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus,
yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru,
bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah,
melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi
ke dalam darah.
·
Fungsi
utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar
paru-paru.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus
kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang
menjadi dua bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus
bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya
semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya
bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah
tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari
cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan
oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian
bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru
ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus
dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam
yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis)
dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan
elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi
ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium
berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus te rminalis bercabang-cabang
lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada
dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.
- Fungsi utama paru- paru :untuk
pertukaran gas yaitu berpindahnya O2 dari udara ke dalam darah
vena dan berpindahnya CO2 dari darah keluar.
- Fungsi
respirasi di bagi atas 3 yaitu:
1. Ventilasi paru-paru adalah tempat
masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli
2. Difusi dari O2 dan CO2
antara alveoli dan darah
3. Transport O2 dan CO2
dalam darah dan cairan tubuh ke sel-sel.
8. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol
(tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan
di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya
alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan
penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah
dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.
Organ Pencernaan
Gambar 6.5 Jalur pencernaan makanan pada manusia
1. Rongga Mulut. Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam
rongga mulut. Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar
ludah yang menyekresikan air liur. Masing-masing memiliki peran
dalam proses pencernaan makanan.
a. Fungsi Lidah.
Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila.
Papila-papila ini memiliki ujung-ujung pengecap yang berhubungan dengan
jaringan saraf sensorik. Melalui papila-papila ini, kita memperoleh informasi
mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu
(panas atau dingin) pada makanan yang kita makan.
b. Fungsi Gigi.
Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan
mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia
sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi
susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur akan digantikan oleh gigi sulung
pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur
digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada
orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Berikut susunan gigi susu dan gigi tetap.
Susunan Gigi Susu
Jenis
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
Rahang
atas
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Rahang
bawah
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Jenis
|
M
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
M
|
Rahang
atas
|
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
Rahang
bawah
|
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
Keterangan:
I : insisivus = gigi seri (untuk memotong)
C : caninus = gigi taring (untuk menyobek)
P : premolar = geraham depan (untuk mengunyah)
Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian mahkota,
leher, dan akar gigi. Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian
mahkota, sedangkan bagian leher tertutup oleh lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh
lapisan email. Email merupakan lapisan paling keras pada tubuh manusia,
sebagian besar dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email terdapat
dentin. Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat pembuluh
darah dan saraf berada.
c. Kelenjar Ludah.
Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim
ptialin (amilase) berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di
mulut.
·
Amilase
mengubah amilum menjadi glukosa.
Selain enzim, ludah juga mengandung
zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh mengandung
lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan melumasi
rongga mulut. Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah yang
terdapat di dalam mulut yaitu:
1) glandula parotid, yang berada di mulut bagian
belakang, di dekat telinga;
2) glandula submaksilaris, berada di rahang bawah;
3) glandula sublingualis, berada di bawah pangkal
lidah.
Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang
kira-kira 25 cm yang menghubungkan mulut dengan lambung.
·
Kerongkongan
ikut berperan dalam mendorong makanan menuju lambung.
Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot lurik dan dua
pertiga otot halus untuk tugas tersebut. Otot-otot tersebut tersusun memanjang
dan melingkar sehingga mampu melakukan serangkaian kontraksi yang membuat
makanan terdorong menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik
3. Lambung.
Lambung pada manusia menyerupai
kantung otot yang mampu menampung bahan makanan sebanyak 2 liter hingga 4
liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter kardiak yang merupakan
otot melingkar antara esofagus dan lambung. Otot tersebut tertutup ketika tidak
ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- kardiak, bagian lambung yang terletak
di bagian atas, dekat hati
- fundus, bagian lambung yang membulat,
terletak di tengah;
- pilorus, bagian ujung lambung yang
terletak di dekat usus halus.
·
Lambung
dapat mencerna makanan secara mekanik.
·
Lendir
berfungsi mencampur makanan dengan enzim
Lambung memiliki tiga lapis otot halus yang tersusun
memanjang (bagian luar), melingkar (bagian tengah), dan miring (bagian dalam).
Kontraksi dinding lambung menghasilkan gerakan peristaltik yang menghancurkan
makanan dan mencampurkannya dengan enzim-enzim yang dihasilkan oleh dinding
lambung. Dinding lambung disusun oleh lapisan epitel sel selapis batang.
Kontraksi otot lambung menyebabkan beberapa sel pada dinding lambung
menyekresikan gastrin. Gastrin merangsang
sel-sel kelejar di dinding lambung menyekresikan asam lambung. Asam lambung
tersebut terdiri atas HCl, enzim-enzim pencernaan, dan lendir (mukus).
·
HCl
berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan yang tidak
mati oleh ludah dalam mulut.
·
HCl
juga mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan pepsinogen.
Dalam
suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah menjadi enzim yang
aktif, yaitu pepsin.
·
Pepsin
akan mengubah protein menjadi protease dan pepton.
·
renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam
susu,
·
dan lipase yang berfungsi
mencerna lemak.
Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam
disebut kim (chyme). Melalui gerakan peristaltik, kim didorong
menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di
ujung lambung.
Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu
pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel
darah.
Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum
(usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus
penyerapan).
Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki
panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong
karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum
disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap
oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati,
pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut.
Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul
kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam
aliran darah.
Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang
merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di
dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari
kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus (saluran empedu). Garam empedu
disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino.
·
Fungsi
garam empedu adalah memecah lemak
Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen
pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase
yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus
halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3),
amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin,
dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering
disebut “pancreas juice“.
Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk
memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas
dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap
molekul makanan yang berbeda.
·
Amilase
berperan dalam memecah amilum (zat tepung) menjadi maltosa.
·
Lipase
memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak
·
Sel-sel
epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase,
sukrase, laktase, dan maltase
Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna
oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel
dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
No.
|
Nama Enzim
|
Dihasilkan oleh
|
Organ Tempat Enzim Bekerja
|
Fungsi
|
1
|
Amilase
(ptialin)
|
Kelenjar
ludah
|
Mulut
|
Amilum →
maltosa
|
2
|
Pepsin
|
Lambung
|
Lambung
|
Protein →
polipeptida
|
3
|
Lipase
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Lemak →
gliserol dan asam lemak
|
4
|
Amilase
pankreas
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Amilum →
maltosa
|
5
|
Tripsin
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Protein →
polipeptida
|
6
|
Kemotripsin
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Protein →
polipeptida
|
7
|
Karboksipeptidase
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Polipeptida
→ asam amino
|
8
|
Laktase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Laktosa →
glukosa dan galaktosa
|
9
|
Sukrase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Sukrosa →
glukosa dan fruktosa
|
10
|
Aminopeptidase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Polipeptida
→ asam amino
|
11
|
Maltase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Maltosa →
glukosa
|
·
Struktur
vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga meningkatkan
penyerapan.
Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai
otot-otot polos yang letaknya bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot-otot ini
berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan dengan dinding usus sehingga
terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai delapan meter. Sebagian
zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong menuju usus besar
akibat gerakan otot-otot usus halus..
5. Usus Besar
Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan
rektum.
·
Makanan
yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus halus, seperti serat
pada sayuran dan buah-buahan serta lemak dan protein yang tidak dapat terurai,
semuanya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke dalam kolon.
·
Escherichia coli (E. coli) mencerna makanan
yang tidak dapat dicerna enzim usus.
·
E.coli menyekresikan beberapa zat seperti thiamin
(vitamin B1), riboflavin (vitamin B3), vitamin B12, biotin (vitamin
H), dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding kolon.
Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis bakteri, salah
satunya adalah Escherichia coli yang hidup bersimbiosis dengan manusia.
ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI
1. Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang
menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan
tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan
tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum),
dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum)
berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan
terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan
digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan tanduk
ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman
penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak
di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang
lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan
tanduk. Pada lapisan granula ini terdapat pigmen
melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan
sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang
yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak
mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel.
Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini
akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk
sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum
basal).
b. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di
dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula
sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung
rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf
indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse),
peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula
ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang
berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering.
Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut
sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut
terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut
berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang
dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung,
dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah
inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air,
larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat
melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori
kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin),
aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa).
·
Jaringan
lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu
tubuh agar tetap hangat.
·
Kulit
berfungsi sebagai alat ekskresi,
·
kulit
berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur
suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
·
2. Paru-paru
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi
sebagai alat pengeluaran.
·
Zat
yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
yang dihasilkan dari proses pernapasan.
3. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya
sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, danterletak di dalam rongga
perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri
letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.
·
Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam
mineral.
Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum
ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi
sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron.
Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran
panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun
atas glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah
kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus
proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus
kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada
daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal.
Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke
atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke
bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke
rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter)
dan ditampung dalam kantong kemih.
cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan
menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat
dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah hingga terbentuk
urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi),
dan pengumpulan (augmentasi).
a. Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme
masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis).
Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi.
Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat
terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil
saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat
glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih
terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal.
Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat
yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang
terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin
sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang
memberi warna dan bau pada urin.
c. Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti
asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke
dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin
sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin.
Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari
rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
d. Proses Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong
kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga
timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran
kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan
pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita
tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui
urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas,
badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar
teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan
amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam
terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning
pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C,
obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin
mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus.
Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula
dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus
ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah
sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada
filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya
proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin
terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes
mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di
urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi
tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang
zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di
dalam darah.
4. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan
terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang
dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah.
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan,
rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral,
garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.
·
Garam-garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang
berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di
dalam hati. Zat warna
empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat
yang memberikan warna feses dan urin.
·
Sisa-sisa
pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian
dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal
dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai
fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:
- Sebagai
tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
- Sebagai
tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein
akbumin, protrombin, fibrinogen, dan urea.
- Sebagai
tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak.
Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin.
Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
- Pembentukan
dan pengeluaran cairan empedu.
- Menetralkan
obat dan racun.
- Tempat
untuk membuat vitamin A dari provitamin A.
Organ Pendengaran
Terdiri
atas:
-
Daun
telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
-
Saluran
telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
-
Kelenjar
minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.
-
Membran
timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
b. Telinga
bagian tengah (auris media)
Telinga
bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga
bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian
luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius
dan tiga tulang pendengaran.
·
Saluran
Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga
tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan
menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam
keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
·
Tulang
pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga
bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang
landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga
dan tingkap jorong.
c. Telinga bagian dalam (auris interna)
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran
suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam
adalah sebagai berikut.
·
Tingkap
jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
·
Rumah siput,
berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf
pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat
ujung-ujung saraf pendengaran.
·
Tiga saluran
setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan
menjaga keseimbangan.
Organ Reproduksi
a. Organ Reproduksi Luar
- Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut,
pembuluh darah dan jaringan saraf.
·
Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat
kelamin jantan dan betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi
betina).
Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
- Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang
testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum.
- Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi
testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di
antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam
skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot
lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu
beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
·
Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur
suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
b. Organ
Reproduksi Dalam
Organ
reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :
- Testis
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan
akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat
menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu
dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir
(skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di
bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu
sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
·
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran
penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran terdiri dari
jaringan epitel dan jaringan ikat.
- Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran)
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang
kecil yang menghubungkan organ dalam.
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari
epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
- Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Vasa deferens, berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika
seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan
saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya
terdapat di dalam kelenjar prostat.
Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
- Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis
dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk
ke dalam uretra
- Uretra merupakan
saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis
3. Kelenjar
kelamin Pria
- Vesikula seminalis.
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan
tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan
bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi wanita.
- Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretralis) merupakan kelenjar yang salurannya
langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat
alkali (basa).
ORGAN REPRODUKSI WANITA
a)
Tuba Fallopii (saluran telur),
yaitu saluran yang terdapat di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk
dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim.
b) Ovarium
(indung telur), yaitu organ di kiri dan kanan
rahim yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum).
Setiap satu bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan
mengeluarkan sel telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan
ikut keluar pada saat menstruasi. Ovarium mengandung 400.000 sel telur,
namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur sepanjang kehidupannya.
c) Uterus (rahim), yaitu tempat janin dibesarkan,
bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya 30-50 gram. Pada saat
dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya sebesar telur ayam kampung.d) Cervix (leher rahim), yaitu bagian bawah rahim. Pada saat persalinan tiba, maka leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
e) Vagina (lubang senggama), yaitu saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan berlipat-lipat. Fungsinya adalah sebagai tempat penis pada saat bersenggama, tempat keluarnya bayi dan menstruasi.
f) Mulut vagina, yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh.
g) Klitoris (klentit), yaitu sebuah benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
h) Bibir vagina, terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bagian yang terluar dari mulut vagina yang ditumbuhi oleh bulu, labia minora terletak dibelakang labia mayora yang banyak menganding pembuluh darah dan syaraf.
i) Vulva, adalah organ seksual perempuan yang paling luar atau sering juga disebut sebagai bukit kemaluan (mons veneris), tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
j) Tulang kemaluan, adalah tulang yang terletak didepan kantung kencing.
k) Rambut kemaluan, terletak pada daerah bukit kemaluan dan labia mayora. Rambut kemaluan ini berfungsi untuk menyering kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina.
l) Kandung kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni)
m) Uretra (saluran kencing), adalah saluran untuk mengeluarkan air seni.
n) Mulut uretra, adalah akhir dari uretra.
o) Selaput dara (hymen), adalah selaput tipis yang terletak pada 1/3 luar vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. Robeknya selaput dara biasanya karena hubungan seks (masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam vagina), tetapi selaput dara juga bisa robek akibat dari olah raga berat misal berkuda atau bersepeda.
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Bagian Luar Mata :
1.
Alis mata
è Terdapat di atas mata
è Fungsi : Mencegah masuknya keringat ke mata
2.
Kelopak Mata
è Fungsi : Menutup bola mata
è Kelopak mata akan menutup bila :
a. Cahaya terlalu terang
b. Ada benda atau kotoran yang masuk ke mata
è Gerakan kelopak mata termasuk gerak reflex
è Fungsi kelopak mata ketika berkedip
a. Membasahi mata
b. Menggiring kotoran keluar dari mata
c. Mengistirahatkan retina dari cahaya yang masuk terus menerus
3.
Kelenjar air mata
è Terdapat pada bagian atas kelopak mata
è Selalu menghasilkan air mata
è Fungsi air mata :
a. Membasahi kornea
b. Melindungi mata dari kuman
c. Menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat
dan lembut
4.
Bulu mata
è Seperti tirai dari mata
è Fungsi bulu mata :
a. Mengurangi cahaya yang masuk ke mata
b. Mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke mata
Bagian
dalam mata :
Bagian-bagian
pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
è Jaringan
bening, avaskular, membentuk 1/6 bagian depan bola mata, diameter 11 mme
è Merupakan
kelanjutan sklera. Pertemuan kornea sclera : limbus
è Pemberian
nutrisi: mll humor akuos & air mata
è Susunan:
5 lapisan à epitel, membrane Bowman,
stroma, membrana Descemet, & endotelium.
a.
Epitel:
Kerusakan pada epitel bisa sembuh dengan waktu yang relatif
Peka
terhadap sentuhan
Berfungsi
sebagai proteksi.
b.
Membrana Bowman:
Terletak
di bawah epitel
Bila
terjadi kerusakan akan sembuh dengan terbentuknya jaringan parut (sikatrik)
c.
Stroma:
Bagian
kornea yang paling tebal. Meliputi 90 % tebal kornea.
Merupakan jaringan fibrosa yang
berwarna bening.
d.
Membrana descemet:
Terletak
di bawah stroma
Merupakan lapisan tipis,
kuat, tetapi sangat lentur
e.
Endotelium:
Selapis sel
fungsi: mengatur jml cairan dalam kornea.
è Mengandung
banyak serabut saraf.
è Keratoplasti
Pencangkokan kornea
Tujuannya adalah mengganti kornea yg rusak
Prognosisnya tergantung penyebab penyakit
Ada 2 macam keratoplasti:
a.
Keratoplasti lameler: bila parut kornea
superfisial dibuang, diganti dg graft separo ketebalan kornea
b.
Keratoplasti ketebalan penuh: daerah parut
total diambil, diganti dg graft tebal penuh.
2. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.
3. Konjungtiva
è Adalah
membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak & melipat ke bola
mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus.
è Konjungtiva
ada 2, yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) & konjungtiva bulbi
(menutupi bagian depan bola mata).
è Fungsi
konjungtiva: proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola mata.
è Mengandung
banyak pembuluh darah
4. Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
è Iris: membrana sirkuler yg berwarna, terletak di belakang kornea,
tepat di depan lensa. Pd bagian pusatnya terdapat lubang yg disebut pupil.
è Iris membagi ruangan yg berisi humor akuos antara kornea &
lensa mjd 2, yaitu kamera anterior & kamera posterior.
è Iris terdiri dr jaringan halus yg mengandung sel-sel pigmen, otot
polos, pembuluh darah & saraf.
è Warna iris tergantung pd susunan pigmen iris.
è Otot pd iris adalah otot polos yg tersusun sirkuler & radier.
Otot sirkuler bila kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh cahaya shg
melindungi retina thd cahaya yg sangat kuat. Otot radier dari tepi pupil, bila
kontraksi menyebabkan dilatasi pupil. Bila cahaya lemah, otot radier akan
kontraksi, shg pupil dilatasi utk memasukkan cahaya lebih banyak.
è Fungsi iris: mengatur jml cahaya yg masuk mata. Pengendalian oleh saraf otonom
5. Badan Siliar
è Menghubungkan koroid
dg iris.
è Tersusun dlm lipatan-lipatan yg berjalan radier ke dalam, meyusun
prosesus siliaris yg mengelilingi tepi lensa. Prosesus ini banyak mengandung
pembuluh darah & saraf.
è Menghasilkan akuos humour.
6. Koroid
è adalah membran
berwarna coklat, yg melapisi permukaan dalam sklera.
è Mengandung banyak pembuluh darah & sel-sel pigmen yg memberi
warna gelap.
è Fungsi: memberi nutrisi ke retina & badan kaca, & mencegah
refleksi internal cahaya.
7. Badan Kaca dan Akuous Humour
è Tekanan mata
dipengaruhi tekanan badan kaca pd posterior mata & humor akuos yg mengisi
kamera anterior (bilik depan).
è Normal: volume badan kaca tetap.
è Humor akuos bertanggung jawab mengatur tekanan intraokuler. Perubahan kecepatan masuknya humor
akuos ke dalam mata dr prosesus siliaris atau kecepatan keluarnya humor akuos
dr sudut filtrasi mempengaruhi tekanan
intraokuler.
a. Badan Kaca :
ü Mrp jaringan albuminosa setengah cair yg bening, yg mengisi ruang
antara lensa & retina.
ü Mengisi 4/5 bagian belakang bola mata & mempertahankan bentuk
bola mata & mempertahankan retina utk mengadakan aposisi dg koroid
ü Badan kaca tdk mengandung pembuluh darah à mendapat nutrisi
dr jaringan sekitarnya.
ü Kekeruhan badan kaca dpt disebabkan oleh krn sisa-sisa pembuluh
darah yg ada dalam bola mata selama perkembangan janin.
b. Akuous Humour :
ü Adalah cairan yg diproduksi scr terus - menerus oleh kapiler
venosa dlm prosesus siliar.
ü Humor akuos berjalan dr kamera posterior melewati pupil ke kamera anterior,
meninggalkan mata mll trabekula menujukanalis Schlemm (suatu sinus yg berjalan
melingkar, di perbatasan kornea & sklera) Ã melewati sekeliling mata, kmd
melewati vasa-vasa kecil menuju vena di permukaan mata.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan
meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya,
sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang
jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk
melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
è Letak: di depan badan kaca & di belakang iris.
è Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi
oleh kapsul tipis yg homogen.
è Titik pusat permukan anterior & posterior disebut polus
anterior & polus posterior, garis yg melewati kedua polus disebut sumbu
(aksis).
è Lensa dibungkus suatu kapsul, yg mrp membran bening yg menutup
lensa dg erat & tebal pd permukaan anterior.
è Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan
kaca & humor akuos, & berperan pd proses akomodasi.
è Lensa dipertahankan pd posisinya krn dr depan ditekan oleh humor
akuos & dr belakang di tekan oleh humor vitreus (badan kaca) & zonula
(ligamentum suspensorium) yg mrp membran tipis yg menutupi permukaan badan
siliar, prosesus siliaris, & lensa.
è Sifat fisik lensa à sesuai usia. Pd fetus:lensa hampir sferis & agak lunak. Pd
dws, permukaan anterior kurang cembung dibandingkan permukaan posterior &
lebih keras. Pd umur 40-45 tahun, lensa bertambah besar & pipih, warna kekuningan, &
lebih keras.
a. Pembiasan Cahaya :
ü Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya (refraksi). lensa
membelokkan cahaya agar cahaya dpt difokuskan di retina.dr retina cahaya
diubah mjd impuls yg dihantarkan mll n.optikus ke pusat penglihatan di lobus
occipitalis otak.
ü Saat cahaya datang di bangunan bening mata (media refrakta), mk
cahaya akan dibelokkan. Media refrakta: kornea,lensa, & badan kaca.
ü Utk melihat objek dekat dg jelas à kecembungan lensa berubah spy
jarak fokus berubah. Proses ini disebut akomodasi.
ü Bila m.siliaris kontraksi à ligamentum suspensorium relaksasi à menambah
kelengkungan lensa à konvergensi mata & konstriksi pupil à cahaya melewati
bagian sentral lensa.
ü Mata normal dpt melihat objek dekat pd jarak 25 cm.
Retina adalah bagian mata yang paling peka
terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah
retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
è Lapisan paling dalam
pd mata lapisan penerima cahaya.
è Membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya
saraf optikus smpai 0,1 mm pd orra serata.
è Warna merah ungu krn adanya rodopsin.
è Mpy bintik kuning (makula lutea).
è Elemen peka cahaya mengandung sel-sel batang & kerucut. Sel
batang utk intensitas cahaya rendah cara: mengubah rangsang cahaya mjd impuls
listrik yg berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju pusat penglihatan
di otak.
è Sel kerucut: utk penglihatan cahaya terang & utk penglihatan warna. Letak di pusat retina.
a.
Lintasan Penglihatan :
ü Impuls saraf dr retina dihantarkan sepanjang n.optikus ke otak.
ü N.optikus berjalan ke belakang lekuk mata melalui foramen optikum
menuju rongga tengkorak, bersatu di chiasma optikum. Kemudian serabut saraf dari
sisi medial retina menyilang ke sisi seberangnya & bersatu dengan serabut dari
sisi lateral retina yang tetap berada pada sisi yang sama. Serabut-serabut kemudian
membentuk traktus optikus, melewati korpus genikulatum lateral menuju korteks
penglihatan di lobus occipitalis otak.
è Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah
jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma
optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian
sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung
kembali.
Bagian Bola Mata :
Bola mata terbenam
dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh selubung fascia bola
mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :
1. Tunica Fibrosa
Tunica fibrosa terdiri atas bagian
posterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior yang transparan atau
kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih. Daerah
ini relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata oleh perbesaran cavum
subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan intraokular
meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang menyebabkan discus menjadi
cekung bila dilihat melalui oftalmoskop.
Sklera juga ditembus oleh n.
ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae. Sklera langsung
tersambung dengan kornea di depannya pada batas limbus. Kornea yang transparan,
mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang masuk ke mata. Tersusun atas
lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan: (1) epitel kornea
(epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva. (2) substansia
propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina limitans posterior
dan (4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.
2. Lamina vasculosa
Dari belakang ke depan disusun oleh
sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam
yang sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke belakang bersambung dengan
choroidea dan ke anterior terletak di belakang tepi perifer iris) terdiri atas
corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah
diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya yaitu
pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan
posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas
serat-serat sirkuler dan radier.
3. Tunica sensoria (retina)
Retina terdiri atas pars pigmentosa
luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan luarnya melekat pada choroidea dan
permukaan dalamnya berkontak dengan corpus vitreum. Tiga perempat posterior
retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin berombak,
yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior
retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan
lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi
procesus ciliaris dan bagian belakang iris.
Di pusat bagian posterior retina
terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea, merupakan daerah retina untuk
penglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk disebut fovea sentralis.
Nervus opticus meninggalkan retina
lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea melalui discus nervus optici. Discus
nervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat dimana ditembus oleh a.
centralis retinae. Pada discus ini sama sekali tidak ditemui coni dan bacili,
sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut sebagai bintik buta. Pada
pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak berwarna merah muda
pucat, jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.
Otot Penggerak Bola Mata :
Otot ini
menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung pada
letak serta sumbu penglihatan ketika otot beraksi. Otot penggerak bola mata
terdiri dari :
v Musculus
oblik inferior yang memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki
aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.
v Musculus
oblik superior memiliki aksi primer intorsi dan adduksi, dan aksi sekunder
berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.
v Musculus
rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi dan
memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi dan aduksi dalam depresi.
v Musculus
rectus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.
v Musculus
rectus medius memiliki aksi gerakan aduksi.
v Musculus
rectus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi
sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.
Beberapa otot bekerjasama
menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf cranial tertentu.
SISTEM LIMFATIK MATA
Terdiri
atas:
è Pleksus
Superfisial
è Pleksus
Profunda
Vaskularisasi Mata :
Ada 2 sistem vaskularisasi bola mata:
A.
Sistem arteri
siliar, terdiri dari: A siliaris anterior (9), A siliarisposterior brevis (7), A siliaris posterior longus (4)
B.
Sistem arteri sentralis retina (12)
INERVASI MATA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar